Senin, 04 April 2016

Eva Sayangkan Penghapusan UPT Kesenian di Pemprov Jatim

Tulungagung, Antara Jateng - Sebelum beraktivitas kembali di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (4/4), anggota DPR RI Dra. Eva Kusuma. Sundari, M.A., M.D.E. pada masa reses yang berakhir Minggu (3/4) mengunjungi Kabupaten Tulungagung menyaksikan pagelaran ketoprak dengan lakon Legenda Sumber Ece persembahan masyarakat Kecamatan Bandung, Sabtu (2/4) malam.

Pergelaran tersebut, kata anggota Fraksi PDI Perjuangan dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI (Kabupaten Tulungagung, Kota/Kabupaten Blitar, dan Kota/Kabupaten Kediri) itu kepada Antara Jateng di Tulungagung, Minggu, merupakan pertunjukan ke-17 dari pagelaran rutin setiap Sabtu malam di Taman Budaya, berseberangan dengan Alun-Alun Kabupaten Tulungagung.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung Suharno, kegiatan itu sebagai perwujudan program kerja Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, yakni pelestarian dan pengembangan budaya tradisional.

“Respons positif masyarakat bisa dilihat dari jumlah pengunjung yang selalu membeludak di setiap pertunjukan, bahkan 19 kecamatan berebut giliran untuk tampil,” kata Suharno.

Eva K. Sundari mengemukakan bahwa para orang tua juga terlihat gembira karena sanggar tari dan kerawitan di kecamatan-kecamatan hidup kembali sehingga menjadi kanal positif kegiatan ekstrakurikuler bagi para siswa.
Mereka juga bersaksi bahwa program tersebut termasuk pendidikan budi pekerti karena ada dampak perilaku anak-anak yang makin berunggah ungguh (tata krama/sopan santun) yang sesuai dengan agenda pembentukan karakter (character building).

Strategi yangg digunakan pemkab adalah dengan membentuk unit pelayanan teknis (UPT) di kecamatan-kecamatan unt memfasilitasi antusiasme masyarakat. Sekolah-sekolah juga menggeliat dengan guru-guru yang terlibat langsung bersama murid, orang tua, dan masyarakan di setiap pertunjukan yang mewakili kecamatan mereka.

“Yang menggembirakan,” lanjut Suharno, “Universitas Brawijaya mempunyai kuota untuk mengundang para siswa berprestasi di bidang kesenian tanpa tes.”

Menurut dia, kebijakan tersebut masuk akal karena ada hubungan linier antara kecerdasan kognitif dan berkesenian selain untuk menghargai kontribusi para siswa pada pelestarian dan pengembangan seni budaya tradisional.

Di lain pihak, Eva K. Sundari menyanyangkan penghapusan UPT terkait dengan kesenian di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan alasan efisiensi. “Ini memukul kabupaten-kabupaten di Dapil Jatim VI yang selama ini intensitas berkesenian di sekolah dan masyarakat relatif sangat tinggi.

Pengiriman dalang-dalang bocah untuk pembinaan di Tulungagung, misalnya, salah satu yang terkena imbasnya. Sekarang ini, kata Eva, mereka harus dikirim ke Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Menurut Eva, ada desakan dari komunitas seni dan guru-guru agar Pemprov Jatim membatalkan kebijakan tersebut atau mencari jalan keluar alternatif sehingga mereka tidak seperti anak ayam yang kehilangan induknya.


Editor: D.Dj. Kliwantoro
sumber : http://www.antarajateng.com/detail/eva-sayangkan-penghapusan-upt-kesenian-di-pemprov-jatim.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar