Selasa, 14 Februari 2017

Ketika nilai Pancasila terintegrasi dalam seni tradisional

Upaya membangun keunggulan di bidang seni budaya tradisional termasuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan memang bukan sebatas slogan. Dan itu dibuktikan oleh SMP Pawyatan Daha 1 Kediri, Jawa Timur.

Setelah berhasil membuat sillabus pengintegrasian nilai-nilai Pancasila ke dalam seluruh mata ajar, sekolah yang terletak di Jl. Banjaran, Kediri tersebut kini memperluas pengintegrasian materi Pancasila ke dalam pelajaran extra kurikuler yaitu seni budaya tradisional. Beberapa tembang dan tari bernafas Pancasila telah diciptakan, seperti Tari Jiwaku Panji.

Sabtu (12/2) malam, Tari Jiwaku Panji dipentaskan sebagai pembuka pertunjukan wayang orang berjudul 'Kokrosono Krido' di halaman SMP Pawyatan Daha 1 Kediri, Jawa Timur. Menurut Kepala Sekolah SMP Pawyatan Daha 1 Kediri, Satriyani mengungkapkan, antusiasme masyarakat sangat besar untuk belajar seni tari tradisional yang dikelola Sanggar PPST (Pendidikan Pengembang Seni Tradisi) Mustikaning Dhaha.

"Sayangnya, karena faktor keterbatasan fasilitas, terpaksa kami menolak permintaan tersebut. Kami masih berkonsentrasi dulu untuk kepentingan sekolah," kata Satriyani.

Sementara itu anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Eva Sundari mengatakan, pengajaran seni budaya berbasis lokal merupakan cara terbaik untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila. "Sosialisasi belumlah cukup dan yang paling efektif adalah melalui pendidikan, karena kebudayaan intinya di pendidikan. Dan inti budaya adalah soal mindset, imajinasi rakyat," tegasnya.

Di sela gelaran pentas seni juga dilakukan penandatanganan pernyataan komitmen dari Kepala Sekolah SMP Pawyatan Daha 1, Satriyani Widyawati Rahayu untuk menerapkan kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dan anti narkoba. Pernyataan tekad tersebut disaksikan oleh anggota MPR, Eva Sundari, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Siswanto, Kepala BNN Kota Kediri, AKBP Lilik Dewi Indrawati, Kadisbudpora, Nur Muhyar dan Ketua Yayasan Pawyatan Daha, Pranoto serta budayawan Kediri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar