Minggu, 28 Juli 2013

Menkominfo Harus Menutup Situs-Situs Pro-Radikalisme dan Kekerasan

oleh: Eva Kusuma Sundari
Saya berharap Menkominfo serius merespon kejadian pemboman di Tasikmalaya, karena berkaitan dengan tupoksi kementriannya. Ada dugaan pelaku mendapat ide dari inspire magazine-nya Al-Qaidah, yang mengajarkan pembuatan bom panci dengan menggunakan pressure cooker. Hal yang juga telah menginspirasi pelaku Bom Boston-Marathon.
Seri dalam situs yang berisi “Bagaimana Membuat Bom dengan Peralatan Dapur Ibu Anda”, ini sepatutnya di blokir seperti yang dilakukan sebagian pemerintahan-pemerintahan di dunia (Pemerintah China) yang melihat bahaya dan dampaknya terhadap masyarakat. Adanya pembiaran dan tidak adanya sense of crisis dari Kemenkominfo berkaitan dampak domino terhadap makin maraknya tindakan-tindakan radikal  kelompok pro-jihad.
PDI Perjuangan sangat berharap agar Menkominfo menutup situs-situs yang sudah meresahkan masyarakat dan aktivitas-aktivitas anti kekerasan karena mengajarkan radikalisme seperti situs-situs Al-busroh.com; Arrahmah.com; VOI-Voice of Islam; jihat.com; tauhid wal jihad, yang mendorong apa yang disebut self-radicalism (radikalisme sukarela) dan mengantar seseorang mengambil tindakan radikal termasuk membuat bom.

Terbukanya situs-situs bermuatan ajaran radikal, yang menurut tim riset UI berjumlah 30 dan yang berkategori terorisme sejumlah 15 situs, sama bahayanya dengan situs pornografi karena berdampak pada kerusakan jiwa terutama generasi muda kita. Tetapi yang lebih bahaya adalah dampak tindakannya yang mendatangkan kerusakan yang luas dan bahkan penghilangan nyawa banyak orang. Ini harus dicegah dan dihindarkan untuk terjadi demi hak rakyat atas rasa aman (20/7/2013).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar